Kamis, Juli 03, 2008

SURAT


Tiba-tiba saja sekujur badan Liz gemetar. Sepucuk surat dari Christian untuk seseorang yang dicintainya bergerak-gerak sendiri ditangannya tanpa diminta. Tatapannya tertuju pada seorang cewek yang namanya tertera di sampul merah jambu surat itu. VIRA. “Lo lagi! Pasti mau ngasih surat cinta dari...siapa? Yang pincang itu?” ujarnya ketus. Deg! Jantung Liz mendadak berhenti sejenak. Tapi sedetik kemudian tanpa dilihat dan dibaca, idola sekolah itu merobek-robek surat bersampul merah jambu itu tepat di depannya. Liz terbelalak. Hasil usaha Christian berjam-jam menulis surat itu, sia-sia dengan hanya satu sobekan tangan. ** Gimana, Liz? Udah lo sampein kan ke Vira?” Chris menatapnya penuh tanya. Duh! Mata itu. Gimana Liz tega? “Tenang. Dia udah terima surat itu kok, Chris...” “Syukur, deh” Liz mendengar nada suara Christian sangat gembira “Sebenarnya itu bukan surat. Tapi lebih ke puisi, tentang perasaan gue ke dia aja. Moga-moga dia objektif dan gak ngelihat gue sebagai orang yang cacat ya, Liz...” Liz mengangguk-angguk pelan. Seandainya Chris tahu....